Langsung ke konten utama

EVERY DAY MAY NOT BE GOOD, BUT THERE IS SOMETHING GOOD IN EVERY DAY


Judul postingan saya kali ini adalah status WhatsApp yang saya posted semalam. Well, kebanyakan dari kalian pasti sudah bisa menebak – nebak, kenapa saya pasang status seperti itu? Yap, karena hari itu bukan merupakan salah satu hari terbaik buat saya. Banyak kejadian yang membuat saya kehilangan minat dalam segala hal, dan saya yakin bahwa hampir semua orang pernah mengalaminya. Diantara rentetan kejadian tersebut beberapa diantara kita mencoba untuk meredam emosi, serta cenderung ‘memaksa’ untuk berpikir positif. Hal tersebut sangatlah wajar, karena sebagai manusia kita tidak memiliki hak untuk menjadikan setiap hari berjalan sesuai keinginan kita.  Kehidupan kita nggak melulu bangun tidur disambut pagi yang cerah matahari bersinar terang atau kembali tidur dengan ditemani cahaya bintang bertaburan berkelap – kelip seumpama intan berlian (maaf baper, ingat lagu Bintang Kejora), tapi hidup nggak sesimpel itu. Kadang kita juga perlu tahu bagaimana rasanya turun hujan pagi – pagi ketika akan berangkat sekolah atau matahari sedang terik – teriknya ketika kita sedang melakukan kegiatan di luar ruangan.
Kita tidak harus menjadi seideal kata orang bijak kebanyakan seperti, “Be possitive” atau “Keep calm” atau mungkin “It’s okay, everything will be alright”. Namun bukan berarti hal – hal tersebut tidak penting. Maksud saya adalah tubuh kita juga berhak untuk merasakan emosi negatif sesekali, seperti rasa gelisah, cemas, maupun khawatir. Karena emosi negatif tersebut yang akan membuat otak kita mampu mengolah dan memprediksi kemungkinan buruk yang mungkin saja akan terjadi. Dengan catatan, jangan biarkan emosi negatif tersebut yang mengontrol kita namun kitalah yang harus mengontrol mereka, yang buat saya pribadi masih sulit untuk melakukannya. Dengan demikian, kita sudah siap meskipun hal buruk menimpa kita, bahkan mungkin kita telah membuat rencana cadangan apabila kemungkinan buruk tersebut benar terjadi.
Terlepas dari kemungkinan baik atau buruk, saya yakin Tuhan sudah mempersiapkan hal yang terbaik buat kita. Berkali – kali saya mendengar nasehat yang kurang lebih seperti, “ Tuhan memberikan apa yang kamu butuhkan bukan apa yang kamu inginkan karena apa yang kamu inginkan belum tentu baik untuk kehidupanmu, apabila kamu melalui jalan yang diberikan Tuhan dengan ikhlas maka kamu akan mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat, karena pilihan Tuhan sudah pasti yang terbaik untukmu.” Nyatanya nasehat yang panjang ini tidak pernah hilang dari kepala saya, dan kalian semua pun pasti pernah mendapatkannya. Jadi, jika ada dari kalian yang lagi patah hati, mungkin si ‘doi’ itu belum jodohmu (I said ‘belum’ ya, bukan berarti ‘bukan’, ehehe), atau jika memang si ‘doi’ bukan jodohmu, Tuhan pasti sudah mempersiapkan jodohmu yang sebenarnya dan itulah terbaik buat kamu. Lalu bagaimana jika kita ingin menangis meratapi kesedihan karena ‘merasa’ kehilangan ‘doi’? Menangislah kawan, sebelum menangis itu dilarang, namun bukan berarti kita boleh mengurung diri, galau berhari – hari bahkan berbulan – bulan, hingga nggak nafsu makan. Jangan menyiksa diri lah, anggota tubuhmu yang lain juga butuh perhatian bukan hanya hatimu saja yang butuh. Menangis karena patah hati itu wajar, bahkan saya yakin mereka yang laki – laki pun pernah menangis karena patah hati. (Jangan bully saya hanya karena menggunakan kasus patah hati sebagai contoh, ya. Brokenhearted is universal problem. Hehehe).
Intinya, jika kita mengalami hal buruk jauhkan pikiran bahwa kita adalah manusia yang terburuk, manusia paling menyedihkan, atau apapun sejenisnya. Jangan memaksakan diri kita menjadi ideal karena hal tersebut tidak mungkin terjadi. Kadangkala apabila kita merasa muak atas tugas – tugas di sekolah just take a rest, give your brain a break, dudes. Kita bisa nonton film komedi di sela mengerjakan tugas atau sekedar makan makanan favorit sambil nugas. Karena kebahagiaan itu bukan didapat, namun kita sendiri yang buat. Walaupun membuat kebahagiaan nggak segampang dan selancar ngomongnya. Semoga kalian senantiasa bahagia :))
Sometimes life hits you in the head with a brick. Don’t lose faith.” -Steve Jobs

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Around Us

Ketika nulis ini, yang ada di imajinasi saya cuma, “blog gue banyak yang baca loh” . Walaupun katakanlah ‘just imagine’ tapi dengan khayalan itulah saya jadi punya penyemangat tersendiri buat ngeposting tulisan ini dengan sebuah kepercayaan diri. Saya nggak bilang kalau saya adalah penulis yang baik, tapi saya sedang berusaha. Dari hal itu, saya jadi berpikir bahwa dasar dari semua pekerjaan yang kita lakukan adalah pede . Tapi nggak melulu pede selalu baik buat kita, over pede juga bisa bikin masalah besar dan bisa-bisa bikin malu diri sendiri. Niatnya ngilangin rasa malu, tapi malah jadi malu-maluin. Pernah, pada suatu saat saya sedang dalam suasana hati yang nggak netral dan saya nulis sebuah tulisan yang sedikit banyak menggambarkan suasana hati saya pada saat itu dan langsung saya posting dengan rasa percaya diri yang luar biasa. Keesokan harinya saya kepikiran postingan saya dan saya menyesalinya. Akhirnya saya hapuslah tulisan saya itu. Nah, saat itu juga saya merenung, bany