Langsung ke konten utama

Postingan

EVERY DAY MAY NOT BE GOOD, BUT THERE IS SOMETHING GOOD IN EVERY DAY

Judul postingan saya kali ini adalah status WhatsApp yang saya posted semalam. Well, kebanyakan dari kalian pasti sudah bisa menebak – nebak, kenapa saya pasang status seperti itu? Yap, karena hari itu bukan merupakan salah satu hari terbaik buat saya. Banyak kejadian yang membuat saya kehilangan minat dalam segala hal, dan saya yakin bahwa hampir semua orang pernah mengalaminya. Diantara rentetan kejadian tersebut beberapa diantara kita mencoba untuk meredam emosi, serta cenderung ‘memaksa’ untuk berpikir positif. Hal tersebut sangatlah wajar, karena sebagai manusia kita tidak memiliki hak untuk menjadikan setiap hari berjalan sesuai keinginan kita.  Kehidupan kita nggak melulu bangun tidur disambut pagi yang cerah matahari bersinar terang atau kembali tidur dengan ditemani cahaya bintang bertaburan berkelap – kelip seumpama intan berlian (maaf baper, ingat lagu Bintang Kejora), tapi hidup nggak sesimpel itu. Kadang kita juga perlu tahu bagaimana rasanya turun hujan pagi – pagi
Postingan terbaru

Around Us

Ketika nulis ini, yang ada di imajinasi saya cuma, “blog gue banyak yang baca loh” . Walaupun katakanlah ‘just imagine’ tapi dengan khayalan itulah saya jadi punya penyemangat tersendiri buat ngeposting tulisan ini dengan sebuah kepercayaan diri. Saya nggak bilang kalau saya adalah penulis yang baik, tapi saya sedang berusaha. Dari hal itu, saya jadi berpikir bahwa dasar dari semua pekerjaan yang kita lakukan adalah pede . Tapi nggak melulu pede selalu baik buat kita, over pede juga bisa bikin masalah besar dan bisa-bisa bikin malu diri sendiri. Niatnya ngilangin rasa malu, tapi malah jadi malu-maluin. Pernah, pada suatu saat saya sedang dalam suasana hati yang nggak netral dan saya nulis sebuah tulisan yang sedikit banyak menggambarkan suasana hati saya pada saat itu dan langsung saya posting dengan rasa percaya diri yang luar biasa. Keesokan harinya saya kepikiran postingan saya dan saya menyesalinya. Akhirnya saya hapuslah tulisan saya itu. Nah, saat itu juga saya merenung, bany